
Pelaksanaan Workshop Implementasi Biofertilizer pada Lahan Pertanian bersama dengan PT Aimtopindo Nuansa Kimia dan Stakeholder, dihadiri Bupati Banggai, Ir H Amirudin , MM, Rabu (15/03). (Foto: Istimewa).
Pertamina EP Donggi Matindok Field
LUWUK, LUWUK POST – Sebagai Perusahaan Industri Hulu Migas, Pertamina EP Donggi Matindok Field selalu berkomitmen menjalankan proses bisnis yang berkelanjutan dari proses hulu hingga hilir. Bisnis ini juga termasuk dalam pengolahan produk samping perusahaan yaitu biosulfur menjadi biofertilizer. Ini ditandai dengan pelaksanaan Workshop Implementasi Biofertilizer pada Lahan Pertanian bersama dengan PT Aimtopindo Nuansa Kimia dan Stakeholder, Rabu (15/03).
Workshop yang dihadiri kurang lebih 90 peserta itu turut dihadiri Bupati Banggai Ir H Amirudin , MM Selain itu hadir pula dari unsur dinas teknis yakni Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Bagian Kerjasama. Bahkan, Insan Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Luwuk dan Universitas Tompotika, serta Unsur Forkopimcam yang ada di Kecamatan Batui, Batui Selatan, Moilong, Toili, dan Toili Barat ikut hadir.
Bupati Amirudin dalam kesempatan itu sangat mendukung dan mengapresiasi langkah inovasi yang dilakukan oleh Pertamina EP Donggi Matindok Field.
Bupati berterimakasih kepada Pertamina EP Donggi Matindok Field yang telah melakukan hal positif ini dengan menciptakan inovasi biofertilizer. Pasalnya, inovasi ini sangat mendukung kesejahteraan pangan masyarakat. “Saya juga berharap kepada berbagai stakeholder disini untuk dapat menerima dan mendukung niat baik dari Perusahaan ini,”ungkap Bupati Amirudin. Lebih lanjut orang nomor satu di Banggai ini juga mengakui,
Biofertilizer merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Pertamina EP Donggi Matindok Field bekerjasama dengan PT Aimtopindo Nuansa Kimia dalam mengubah produk samping perusahaan menjadi sesuatu yang bernilai guna. Penerapan Biofertilizer yang telah diolah sangat bersahabat dengan penerapan sistem pertanian berkelanjutan dengan tetap mempertahankan keseimbangan dan kualitas tanah.
Perlu diketahui bahwa Biofertilizer ini sudah melalui beberapa tahap uji laboratorium yang dilakukan dan penerapan di lahan pertanian skala kecil mulai tahun 2018 serta telah beberapa kali panen padi.
Pada kesempatan ini, Mohammad Firdaus Sabarudin, selaku Senior Manager Production menyampaikan, program Biofertilizer merupakan wujud dari Pertamina EP Donggi Matindok Field dalam menerapkan nilai-nilai ESG (Environment, Social, and Governance). Tujuannya untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals/SDGs, yaitu tujuan Nomor 2 (zero hunger) dan 15 (life on land). “Melalui program yang terintegrasi dalam memanfaatkan biofertilizer sebagai pupuk pada tanaman padi, diharapakan dapat menurunkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, serta mencanangkan pertanian berkelanjutan,” tutur Mohammad Firdaus.

Sementara itu
Donggi Matindok Field Manager, Ridwan Kiay Demak juga berharap agar teknologi ini dapat dijangkau, diterapkan, dan bermanfaat bagi semua petani. Aplikasi pupuk biofertilizer jelas Ridwan dapat melepaskan ketergantungan terhadap pupuk kimia yang harganya terus melambung. “Harapannya, penggunaan pupuk biofertilizer mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan bersih petani. Melalui program ini, kita sama-sama belajar dan melihat langsung bagaimana inovasi ini mampu memberikan nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat,”tutup Ridwan.
Setelah mendapatkan pemaparan terkait biofertilizer, para tamu undangan diajak berkeliling ke riset center PT Aimtopindo dan Pertamina EP Donggi Matindok Field. Para tamu melihat secara langsung proses pengolahan biofertiliozer dan demplot implementasi biofertilizer pada tanaman padi. Acara ditutup dengan foto bersama dan penyerahan cinderamata untuk para stakeholder yang hadir. (roy)