Luwuk, LUWUKPOST.ID – Peristiwa mengenaskan terjadi di Kabupaten Banggai, pada Minggu sore (14/7). Dua pemuda saling serang menggunakan senjata tajam (Sajam) hingga mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Korban bernama Moh. Nurdianto K Mambuhu alias Anto dan pelaku bernama Anwar Mambuhu alias Toni, keduanya merupakan saudara sepupu.
Informasi yang dihimpun Luwukpost.id, Senin (15/7), insiden pembacokan itu terjadi sekira pukul 17.30 Wita, bertempat di Kelurahan Soho, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai.
Bermula saat Anto mendatangi rumah Toni di Kelurahan Soho diduga mengajak berduel. Melihat Anto membawa Sajam, maka Toni tidak ingin mati sia sia mempersiapkan diri dengan mengambil sebilah sabit yang ada di rumahnya.
Duel pun terjadi meski warga setempat sempat melerai perkelahian keduanya. Sebagaimana vidio yang beredar di sosial media, saat itu Anto berusaha kabur karena melihat lawannya yakni Toni cukup tangguh memainkan sabitnya.
Hanya saja Toni dengan stelan celana pendek dan kaos oblong warna kuning itu terus mengejar sambil mengayunkan sabitnya ke arah Anto yang lari terbirit-birit.
Tidak hanya Toni yang mengejar korban, tapi ada beberapa warga lain. Dalam rekaman vidio amatir itu terlihat pelarian Anto terhenti setelah terkena sabit milik Toni.
Saat itu juga Anto yang mengenakan Jaket warna oranye bercorak Abu abu itu tersungkur dan bersimbah darah.
“PUTUS,” demikian suara warga yang merekam kejadian tersebut sebagai pertanda bahwa korban sudah tewas dibacok di tempat kejadian.
Kasat Reskrim Polres Banggai, AKP Tio Tondy, membenarkan kejadian tersebut . “Pelaku Toni saat itu juga sudah diamankan oleh Polsek Banggai. Dalam perbuatannya, pelaku mengaku merampas Sajam berjenis parang milik korban.,”kata AKP Tio.
Pelaku juga jelas Tio mengakui bahwa sempat mengayunkan parang hingga mengenai korban pada bagian tangan dan tubuh belakang bagian kiri. Korban pun meninggal dunia di tempat kejadian.
Usai insiden tersebut, korban Anto dibawa langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Luwuk Banggai, untuk dilakukan Visum.
“Keluarga korban menolak dilakukan Otopsi, sehingga hanya melakukan Visum luar. Korban sudah dibawa keluarga, untuk dilakukan pemakan di pekuburan Kelurahan Soho, pada Senin (15/7),”tandas AKP Tio.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Polisi Djoko Wienartono juga turut membenarkan adannya penganiayaan berakibat korban meninggal dunia,.
“Untuk pelaku sudah diamankan untuk menjalani proses penyidikan dan korban dimakamkan hari ini,”tutup perwira tiga melati di pundaknya itu. (dat/roy)