Advertorials

FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT GINJAL KRONIK

 luwukpost.id  Ginjal adalah organ vital dalam tubuh yang berfungsi untuk menyaring senyawa racun dari darah, mengatur produksi sel darah merah, menjaga keseimbangan air dalam tubuh, menyaring dan membuang limbah, mengendalikan tekanan darah dan tingkat garam dalam darah, menghasilkan vitamin D untuk tubuh serta masih banyak lagi fungsi ginjal lain nya. Sehingga sangatlah penting menjaga kesehatan ginjal perlu diterapkan sejak dini dan tak boleh disepelekan.

Penyakit ginjal adalah kelainan yang mengenai organ ginjal yang timbul akibat berbagai faktor, misalnya infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit metabolik atau degeneratif, dan lain-lain. Penyakit ginjal kronis, biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya menahun.

Prevalensi penyakit ginjal kronik (PGK) semakin meningkat, pada tahun 2040 diproyeksikan jika PGK menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 didapatkan pravalensi Penyakit Ginjal Kronik di Indonesia sebesar 0,5%. Penyebab kerusakan ginjal pada PGK adalah multifaktorial dan kerusakannya bersifat ireversibel. Berdasarkan penelitian ini didapatkan sebagian besar penderita penyakit ginjal kronik di Indonesia berjenis kelamin perempuan (60,3%) dan obesitas (25,4%). Komorbid tersering didapatkan yaitu hipertensi (40,8%) dan Diabetes Melitus (3,3%).2 Jika mencapai tahap akhir stadium Penyakit ginjal kronik, penderita Penyakit ginjal kronik akan memerlukan dialisis (cuci darah) dan transplantasi ginjal.

Penyebab terbanyak gagal ginjal kronik di Indonesia adalah penyakit diabetes mellitus/kencing manis dan hipertensi/tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Namun pandangan di masyarakat awam menganggap bahwa konsumsi obat darah tinggi atau obat kencing manis. dalam jangka waktu lama yang justru dapat menyebabkan gagal ginjal kronik.

Faktanya adalah semakin tidak terkendalinya gula darah atau tekanan darah maka akan semakin mempercepat progresivitas kedua penyakit tersebut dan terjadilah komplikasi salah satunya adalah gagal ginjal. Selain kedua penyakit di atas, penyebab gagal ginjal lainnya adalah: infeksi ginjal berulang, penyakit autoimun, penyakit ginjal polikistik, pembesaran prostat, konsumsi obat anti inflamasi non steroid (OAINS) jangka lama dan tanpa pengawasan, sumbatan aliran urin misalnya karena batu di saluran kemih, pembesaran kelenjar prostat atau akibat penyakit keganasan misalnya kanker rahim. Kondisi lain seperti kegemukan, penyakit jantung dan penyakit hati kronik juga dapat menyebabkan gagal ginjal kronik.

Gejala gagal ginjal kronik bervariasi, mulai dari tidak bergejala yang biasanya ditemui pada hasil laboratorium tes kesehatan. Selain itu bisa ditemukan juga adanya keluhan mual, muntah, sakit kepala, mudah merasa lelah, nafsu makan yang menurun, rasa gatal pada kulit, adanya perubahan dalam jumlah dan frekuensi buang air kecil, sembab atau bengkak pada kaki, perut yang semakin membesar, sesak nafas, kejang kejang hingga penurunan kesadaran.

Berikut berapa upaya pencegahan dan penanganan risiko penyakit ginjal kronik yaitu:

1. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan fungsi ginjal

2. kontrol Tekanan Darah

Hipertensi menjadi salah satu faktor risiko yang menyebabkan penyakit ginjal kronik. Pasien yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) perlu mengontrol tekanan darah agar sesuai target terapi yaitu Tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg.mengontrol tekanan darah dapat dilakukan dengan modifikasi gaya hidup yaitu dengan mengurangi berat badan, mengurangi asupan natrium yaitu kurang dari 2.300 mg (setara dengan 1 sendok teh garam) per hari’ itu dalam bentuk garam maupun makanan bersodium tinggi, seperti makanan 2 kemasan, melakukan aktifitas fisik, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi alconor serta mengkonsumsi obat dan monitoring tekanan darah secara teratur dan berkesinambungan.

3. Kontrol Gula Darah

Komplikasi diabetes melitus akan menyebabkan kerusakan pada ginjal yang disebut Nefropatik Diabetik. Sehingga penderita diabetes melitus perlu mengontrol gula darah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan bergizi dan sesuai. dengan kebutuhan kalori harian dan beraktifitas fisik secara rutin serta selalu mengkonsumsi obat dan konsultasi ke dokter secara teratur.

4. Menjaga Pola Makan

Pola makan dengan komsumsi tinggi protein, serat, kalium, magnesium, dan kalsium yang didapatkan dari sayur-sayuran, buah, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan dairy product rendah lemak. Dengan mengatur makan dengan baik dapat membantu ginjal selalu sehat. Menjaga hidrasi dengan asupan air yang cukup akan menjaga kesehatan ginjal.

5. Aktifitas Fisik yang teratur akan meningkatkan kualitas hidup dan mencegah resiko penyakit kronik termasuk penyakit ginjal kronik. Aktifitas fisik yang dianjurkan aktifitas fisik aerobik dengan intensitas sedang setidaknya 150 menit dalam seminggu. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan seperi jalan kaki selama 5 kali dengan durasi 30 menit dalam seminggu.

6. Berhenti Merokok

Asap tembakau mengandung lebih dari 4000 gas dan partikel beberapa diantaranya memiliki pengaruh buruk terhadap ginjal

7. Tidak menggunakan obat nyeri secara berlebihan