BeritaDaerahLokalMetro

BPBD Siapkan Rambu dititik Lokasi Rawan Bencana

LUWUK, LUWIKPOST.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai sedang melakukan penentuan titik koordinat untuk pemasangan rambu di lokasi rawan bencana.

Rencananya, rambu-rambu tersebut akan dipasang di 24 Kecamatan di Kabupaten Banggai. Penentuan titik koordinat ini merupakan langkah proaktif dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana di wilayah tersebut.

Muhammad Oksatiawan selaku Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan menyatakan bahwa tujuan dari pemasangan rambu-rambu ini adalah untuk menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih siap dan waspada menghadapi bencana.

” Nanti akan ada rambu titik kumpul dan jalur evakuasi,” Jelasnya saat di temui di ruang kerja kantor BPBD, pada Selasa, (20/8/2024).

Dengan upaya yang terkoordinasi dan berkesinambungan, BPBD dapat membantu masyarakat untuk lebih siap dan waspada dalam menghadapi bencana.

Oksa menambahkan bahwa BPBD Kabupaten Banggai memasang berbagai jenis rambu-rambu yang disesuaikan dengan potensi bencana di masing-masing wilayah, beberapa jenis rambu-rambu berserta fungsi nya masing-masing, seperti Banjir yang merupakan salah satu bencana yang paling sering terjadi di Kabupaten Banggai, Tanah Longsor terutama di daerah yang berbukit atau lereng curam, Angin Kencang terutama saat angin selatan atau utara, Gempa Bumi hampir semua wilayah di Kabupaten Banggai berpotensi terkena gempa bumi, Kekeringan terutama di musim kemarau, Kebakaran Hutan terjadi di daerah dengan hutan yang kering, Tsunami di daerah pesisir pantai, Likuivaksi Ini adalah fenomena tanah bergerak yang dapat terjadi di daerah dengan tanah yang labil, serta Multibahaya beberapa daerah di Kabupaten Banggai memiliki potensi terkena beberapa jenis bencana sekaligus.

Saat ini, dari 10 jenis rambu-rambu, hanya ada 3 jenis rambu-rambu yang akan dipasang dikarenakan keterbatasan anggaran yang ada, seperti rambu cuaca ekstrem, rambu kebakaran hutan dan rambu kawasan rawan bencana yang mencakup abrasi pantai, gempa bumi, serta tsunami.

” Berkesinambungan, karena keterbatasan anggaran tidak semuanya bisa kita pasang, hari ini (20/8/2024) rencananya saya akan ke desa Lenyek untuk pemasangan papan himbauan mengenai kebakaran hutan, ” Paparnya.

Sementara untuk daerah Luwuk Timur dan Luwuk Utara, desa Minang Andala, dan Masama telah selesai dipasang rambu rawan bencana banjir.

” Jalur evakuasi untuk di Minang Andala itu titik kumpulnya di sekolah,” Tuturnya.

Oksa juga menyinggung beberapa daerah lainnnya yang rawan banjir di karenakan adanya aktivitas pertambangan nikel serta minerba, hal ini perlu ada perhatian khusus dalam proses pertambangan agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat.

” Itu di Tuntung, kalau hujan 4-5 jam saja sehari langsung banjir disana, mungkin sekarang belum terlihat dampaknya tetapi liat nanti 5 hingga 10 tahun kedepannya, ” Tegasnya.

Ia juga merinci beberapa daerah di Kabupaten Banggai khususnya kota Luwuk yang rawan akan bencana, seperti Kilongan, kilo 5, Jole Pantai dan beberapa tempat lainnya.

Apalagi saat ini maraknya informasi mengenai megatrush, menurutnya dampaknya akan lebih mengarah ke Sulawesi Utara dikarenakan terdapat lempengan Cina.

Bukan hanya rambu-rambu, tetapi pihaknya juga mempersiapkan Desa tangguh bencana ( Destana ), sebagai garda terdepan yang ada di desa, mereka yang bertanggung jawab untuk membantu warga desa dalam menghadapi bencana.

Jadi, tujuan utama Destana untuk memperkuat kesiapsiagaan di tingkat desa. Mereka dilatih khusus untuk menghadapi berbagai macam bencana, seperti banjir, gempa bumi, dan lain-lain.(fil)