BeritaDaerahEkonomiMetro

Menurut Penelitian BRIDA Banggai, Pengelolaan Limbah Sabut Kelapa Dapat Memberikan Nilai Ekonomi Rp1,9 Triliun Per Tahun

Luwuk, LUWUKPOST.ID – Kabupaten Banggai adalah salah satu wilayah yang terletak di semenanjung Sulawesi Timur, Indonesia, dilihat secara geografis daerah ini diapit oleh pegunungan dan indahnya pesisir pantai.

Daerah Kabupaten Banggai sendiri memiliki luas wilayah daratan sekitar 9.672,70 kmĀ² dan luas laut sekitar 20.309,68 km.

Tak heran daerah ini memiliki banyak sumber daya alam (SDA) yang melimpah untuk bisa dijadikan salah satu pendapatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Bagi masyarakat yang hidup di tengah kota Kabupaten Banggai, sebagian mengais rezekinya lewat beragam profesi, baik Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai industri, swasta dan pengusaha hingga lainnya.

Meskipun demikian, tak jarang pula sebagian masyarakat Kabupaten Banggai, hampir rata-rata bergelut dengan profesi sebagai petani dan nelayan, bahkan kedua profesi ini pun cukup banyak dilakoni hingga tren di tengah perkotaan.

Sebab melihat potensi daerah Kabupaten Banggai memiliki SDA yang melimpah, sehingganya banyak dari petani yang masih memanfaatkan untuk mengelola komoditas kelapa dalam.

Salah satunya dengan menjadikan komoditas kopra yang kemudian diolah menjadi minyak kelapa. Namun, ada manfaat lain yang jarang diketahui untuk bisa menambah nilai ekonomi dari kelapa itu sendiri.

Berdasarkan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Banggai, bahwa ternyata pemanfaatan limbah kelapa dalam sangat begitu menjanjikan.

Kepala Badan (Kaban) BRIDA Kabupaten Banggai, Andi Nur Syamsy, mengatakan pengelolaan limbah kelapa dalam sangat memberikan nilai ekonomi fantastis.

Apalagi kata dia, wilayah Kabupaten Banggai banyak memiliki lahan pertanian yang ditanami pohon kelapa, itu dapat dilihat secara langsung baik dari pegunungan hingga pesisir pantai.

Tak heran pemanfaatan terhadap potensi kelapa dalam ini telah banyak dilakoni oleh orang tua sejak zaman dulu hingga sampai dengan saat ini.

Salah satu potensi limbah kelapa yang dimaksud yaitu pengelolaanya pada sabut buah kelapa. “Dampak dari pengelolaan limbah ini bisa menambah nilai ekonomi masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah” ucapnya, Jumat malam, 20 September 2024.

Bahkan, sambung dia, dari hasil pengelolaan limbah sabut kelapa itu, dapat menghasilkan potensi ekonomi sampai dengan Rp1,9 Triliun pertahun.

Manfaat pengelolaan pun tak hanya pada limbah sabut kelapa, di mana, nilai ekonomi lainnya dapat dirasakan dengan mengelola batoknya.

Menurut Andi, hasil pengelolaan limbah juga bisa menjadi nilai ekspor yang bisa dikirim ke luar negeri hingga memberikan pendapatan yang begitu tinggi.

Dari penelitian yang dilakukan, hasil pengelolaan limbah sabut kelapa dapat diolah dan dijadikan manfaat kegunaan sehari-hari.

“Seperti pembuatan pada jok mobil mewah, matras, bahkan bisa digunakan untuk pembuatan papan panel dan masih banyak lagi,” ujar Andi kepada pewarta, dalam kegiatan Pameran Inovasi Banggai Government Expo 2024.

Dengan melihat potensi kelapa yang melimpah di Kabupaten Banggai, tentu sangat menarik untuk dimanfaatkan sebaik-baik mungkin.

Sebab hal tersebut, selain bisa menambah nilai ekonomi masyarakat, juga menjadi salah satu potensi untuk meningkatkan pendapatan daerah khususnya Kabupaten Banggai. (dat)