BeritaEkonomiInfo Pasar

Efektivitas Pasar Murah Potensi Tekan Inflasi

LUWUK, LUWUK POST – Efektivitas pasar murah bisa berpotensi untuk meenekan laju inflasi di Kabupaten Banggai. Menurut pandangan akademisi bahwa program Pemerintah Kabupaten Banggai dalam berupaya menekan laju inflasi melalui pasar murah itu bisa sukses jika bisa mengakomodir masyarakat Kota Luwuk, Banggai.

Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan, Unviersitas Tompotika Luwuk mengatakan, kebutuhan manusia semakin hari semakin meningkat, sementara sumber daya alam dari sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan terbatas.  “Pemerintah seharusnya menjaga struktur lingkungan dan ekonomi hijau yang berkelanjutan yang didasari pada kemampuan sumber daya alam,” jelasnya. Untuk menjawab persoalan ini maka diperlukan peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola kekuatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

 

Bagaimana peran pemerintah dalam menangani kemungkinan besar terganggunya ekonomi Kabupaten banggai seperti gagal panen akibat cuaca ekstrem, seharusnya ada langkah-langkah teknis dari pemerintah bukan hanya mengadakan pasar murah dan juga mengandalkan impor dari provinsi atau kabupaten lain dalam mengatasi dampak tersebut.

 

Saharusnya pemerintah fokus pada perbaikan drainase agar ladang tidak terendam lama saat hujan, Kolaborasi antara kepala desa, kecamatan, dan kabupaten sangat penting untuk mencegah banjir dan dampaknya.

 

“Jika ladang tidak berproduksi, kita harus impor dari luar dengan harga lebih tinggi, yang merugikan petani lokal dan masyarakat. Efek ekonomi dari kebijakan impor ini membuat produksi lokal tidak terserap. Kebijakan harus memastikan produksi lokal terserap dengan baik agar masyarakat tidak dirugikan.” ujar Yofandi Hirman

 

Selaku Akademisi dalam bidang ekonomi, dirinya memberikan tanggapan mengenai kerja sama yang dilakukan antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) dalam mengadakan pasar murah saat event Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), yang akan dihadiri oleh orang-orang dari seluruh Sulawesi Tengah.

 

“Kolaborasi antara pemerintah dan penyelenggara POPDA akan menghasilkan efek ganda yang positif bagi perekonomian. Misalnya, kegiatan seperti ini melibatkan banyak pengusaha kecil atau retail, yang pada gilirannya akan mendapatkan manfaat. Ini disebut dengan efek ganda atau multiplier effect, yang akan berdampak positif pada sektor retail di Kabupaten Banggai karena banyak orang akan berkunjung. Ketika orang-orang berkunjung, semua kebutuhan mereka harus dipenuhi di tempat tersebut. Jika tidak disiapkan dengan baik, kesempatan ini bisa terlewatkan. Oleh karena itu, kolaborasi ini akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi masyarakat,” tutup Yofandi. (Tr-02).