BeritaDaerahMetro

Perdana, Teknologi Pertanian Jepang Diterapkan di Banggai melalui DSLNG Ciptakan Petani Milenial

LUWUK, LUWUKPOST.ID – Wujudkan pertanian modern yang berkelanjutan PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG), pertama kali menghadirkan teknologi pertanian Jepang di Kabupaten Banggai.

Reski Sululing, selaku Public dan Media Relations Officer DSLNG, mengatakan, keterlibatan ini tergerak oleh isu ketahanan pangan yang sedang marak di Kabupaten Banggai, DSLNG ikut serta berperan aktif di bidang sektor pertanian, mengingat bahwa kalangan masyarakat sebagian besar adalah petani.

“Untuk prosesnya tidak bisa dilihat secara instan karna ini merupakan program berkepanjangan, ” jelas Reski yang kerap disapa Kiki saat di konfirmasi pada Kamis, (19/09/2024), di Booth DSLNG Banggai Government Expo 2024.

Selain itu, Priti Amanda Penak dari Kecamatan Nambo, salah satu peserta pelatihan penerima manfaat memaparkan cara perawatan baik penyemaian bibit, penanaman, pemupukan hingga masa panen menggunakan teknologi Jepang yang mereka pelajari selama berada di Sukabumi, Jawa Barat.

” Di Sukabumi kita menggunakan GH atau rumah kaca untuk meminimalisir adanya hama yang diakibatkan dari faktor hujan maupun panas yang berkepanjangan, ” papar Priti.

Kolaborasi menggunakan pertanian modern dapat meningkatkan penghasilan petani dan menciptakan lapangan kerja baru di sekitar wilayah penerapan teknologi ini, sehingga berdampak positif bagi perekonomian lokal.

“Nantinya dalam setiap kecamatan akan di rekrut 10 tenaga pembantu, bekerjasama dengan seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Banggai,” tuturnya.

Rencananya, lokasi penerapan teknologi pertanian Jepang nantinya berada di seluruh Kabupaten Banggai, namun untuk saat ini baru dibuka di sekitar wilayah kilang DSLNG, bertempat di penangkaran burung maleo.

Untuk jenis tanaman yang digunakan yaitu tanaman jangka pendek meliputi tomat, cabai, melon semangka, dan juga ada beberapa jenis sayuran seperti kangkung dan caisim, proses pengolahan menggunakan pupuk organik cair maupun padat yang mudah di dapatkan.

” Kita juga ikut program CSR penanaman jagung setiap perwakilan kecamatan terdapat kelompok-kelompok tani, ” Tambahnya.

Untuk saat ini, pihaknya sudah melakukan monitoring lapangan di daerah Batui untuk penanaman jagung dan sudah mengecek pH tanah.

Pihaknya menyelesaikan proses pengolahan pertanian, khususnya pada tanaman cabai dan tomat menggunakan teknik rompes atau pemangkasan pucuk, untuk mendorong pertumbuhan buah, sehingga menghasilkan buah yang lebih besar dan berkualitas, serta meningkatkan hasil panen.

“Kebanyakan para petani belum mengerti proses perompesan ini, ” Tambah Noval salah satu dari 6 peserta pelatihan.

Inovasi ini berpotensi meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, serta mendorong kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Banggai.

Diharapkan kepada keenam peserta ini dapat menjadi corong edukasi penyuluhan ke komunitas maupun kepada masyarakat secara langsung.(fil).