Bawaslu Banggai Giatkan Patroli Pengawasan Masa Tenang

LUWUK, LUWUK POST-Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), serta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banggai tahun 2020 sudah di depan mata.

Sebelum memasuki tahapan yang paling menentukan pada 9 Desember 2020 itu, peserta Pilkada lebih dulu diperhadapkan dengan tahapan masa tenang, dimana tidak ada aktivitas kampanye apapun, baik oleh pasangan calon, tim sukses masing-masing pasangan calon.

Di tahapan masa tenang 6 sampai 8 Desember ini, Bawaslu Kabupaten Banggai mulai menggiatkan Patroli Pengawasan Masa Tenang. Hal ini untuk meminimalisir pelanggaran-pelanggaran yang kemungkinan terjadi selama tahapan masa tenang.

Ketua Bawaslu Kabupaten Banggai, Saiful Saide dalam kegiatan Apel Siaga Patroli Pengawasan pada Masa Tenang di Hotel Santika Luwuk, Senin (7/12) mengatakan bahwa tahapan menuju perhelatan Pilkada, telah berjalan sesuai jadwal. Pihaknya berkomitmen Pilkada tahun 2020, khususnya di Kabupaten Banggai, berlangsung dalam suasana yang damai dan kondusif, serta proses pemilihan yang bermartabat dan demokratis.

“Suksesi kepemimpinan tersebut harus dapat menghasilkan pemimpin daerah yang egitimate. Dalam kaitan itulah, saya memandang penyelenggaraan Apel Siaga Patroli Pengawasan kali ini menjadi demikian penting dan strategis, terutama dalam penyiapan seluruh personil yang akan terlibat dalam penyelenggaraan agenda Pilkada tahun 2020,” ujarnya.

Sebelum memasuki hari pemungutan dan penghitungan suara di tanggal 9 Desember, lanjut Saiful, terlebih dahulu diperhadapkan dengan tugas mengawasi masa tenang yang dimulai dari tanggal 6 sampai dengan tanggal 8 Desember. Masa ini kata dia, merupakan salah satu fase krusial dalam pelaksanaan pemilihan, yang akan menguji integritas seluruh elemen termasuk di dalamnya Bawaslu dan peserta pemilihan.

“Kewenangan kami adalah melakukan pencegahan potensi pelanggaran. Karena salah satu tahapan rawan adalah masa tenang. Patroli ini untuk memastikan masa tenang bebas dari kegiatan politik, juga kemungkinan adanya alat peraga yang belum dibersihkan. Dari ruangan ini kami gerakkan patroli di lapangan. Seluruh jajaran pengawas di semua tingkatan harus berkoordinasi dengan semua pihak,” tandasnya.

Pihaknya sambung dia, telah melakukan berbagai upaya serius guna mengakselerasi kesiapan dan kematangan seluruh jajaran dalam menghadapi setiap tahapan pemilihan, termasuk menyiapkan penyelenggaraan pengawasan masa tenang, hari pungut hitung dan rekapitulasi. Serta kesiapan penanganan pelanggaran dan potensi sengketa proses pemilihan.

“Tugas mengawasi pemilihan adalah panggilan mulia yang harus kita tuntaskan dengan baik,” terangnya.

Berdasarkan pengalaman, baik pada agenda Pilkada maupun agenda Pemilu sebelumnya terang Saiful, masa tenang cenderung diwarnai dengan praktik-praktik kecurangan, baik itu politik uang, propaganda isu sara, penyebaran berita bohong untuk saling menjatuhkan diantara sesama peserta pemilihan.

Olehnya, melalui Apel Patroli Pengawasan Masa Tenang tersebut, pihaknya tidak sekedar melakukan pengawasan, tetapi sekaligus mengedukasi masyarakat Kabupaten Banggai bahwa pemilihan kepala daerah bukan sekadar kontestasi politik dan sirkulasi elit.

“Lebih dari itu, ini merupakan dialektika yang menempatkan anak bangsa sebagai subjek dalam ruang pemaknaan demokrasi yang nyata dan kontekstual. Sehingga patroli masa tenang akan menjadi daya dorong bagi seluruh warga negara pemilik hak pilih yang sadar dan menjunjung tinggi akan hak dan kewajibannya, saling menghormati, saling menghargai, saling menyatukan dalam kehidupan bermasyarakat,” tandasnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya bagi personil tim patroli agar mengenali dan memahami karakteristik, serta kecenderungan perilaku sosial kemasyarakatan di wilayah patrolinya.

“Hal ini agar pengawas mampu beradaptasi, terutama untuk melakukan penetrasi strategi pengawasan yang tepat tanpa menciderai tatanan dan nilai sosial kemasyarakatan yang ada, serta menghindari sikap-sikap arogansi saat menjalankan patroli pengawasan,” tutupnya. (and)