Banggai Brother’s

Lambangan Pauno Ditutup Sementara

BANGGAI, LUWUK POST-Tingginya gelombang berimbas ke sektor pariwisata. Objek wisata Lambangan Pauno di Desa Kendek, Kecamatan Banggai Utara, Kabupaten Banggai Laut, beberapa hari belakangan menutup kunjungan.

Pembukaan kembali Lambangan Pauno menurut Ketua Kelompok Sadar Pariwisata Desa Kendek, Andriansyah, belum dapat diprediksi. Sejak Rabu (3/2), pintu masuk ke destinasi telah dipasang plang pemberitahuan penutupan sementara. “Iya belum bisa diperkirakan,” jelas dia.

Amatan Harian Luwuk Post, ombak menghempas kencang sejak pukul 15.00 hingga 18.30 Wita. Sementara menjelang petang Lambangan Pauno ramai dikunjungi. “Kencangnya nanti sore,” tuturnya.

Sebanyak 12 pedagang yang biasanya membuka warung di Lambangan Pauno telah berkemas sejak gelombang kencang melanda. Untuk membahas dampak dari gelombang yang tinggi, Pokdarwis Desa Kendek akan menggelar pertemuan bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banggai Laut, Jumat (5/2). “Piring-piring sudah diangkat,” ujar seorang warga Desa Kendek saat ditemui, Selasa (2/2).

BMKG memperkirakan gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi Bagian Tengah, perairan Kepulauan Sitaro, periatan Bitung dan Likupang, Laut Maluku, serta perairan selatan Sulawesi Utara. Secara geografis, Desa Kendek dan Lambangan Pauno berhadapan dengan Laut Maluku.

Tak cuma sektor pariwisata, nelayan di Desa Kendek terpantau masih enggan melaut. Selasa sore para nelayan terlihat memilih memperbaiki peralatan melaut. “Iya belum ke laut,” jelas Sekretaris Desa setempat Yadi Abusama Linto.

Selain gelombang akibat musim angin Utara ini, nelayan lokal juga berpatokan pada siklus bulan. Bila bulan terang, ikan sulit diperoleh, terkecuali cumi-cumi. Fase ini membuat harga ikan di pasaran ikut melonjak, ikan kembung kini dijual Rp 10.000 per ekor dari Rp 5.000 harga normal. (ali)