Headlines

Lega setelah Divaksin

Vaksinasi Tahap Pertama Selesai

LUWUK, LUWUK POST—Benarkah dampak vaksinasi menyeramkan, seperti yang dikhawatirkan selama ini? Ternyata tidak. Vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Sinovac, akhirnya mulai dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk, Rabu (3/2). Prosesi vaksinasi itu berjalan lancar dan aman. Selang waktu 30 menit pertama untuk mengobservasi Kejadian Ikutan PascaImunisasi, kepala daerah dan forkopimda tetap dalam keadaan sehat, bahkan tampak lebih bugar.

Bupati Banggai, Dr. Herwin Yatim, mengatakan, ia tidak merasakan efek samping dari vaksinasi, terutama pada 30 menit pertama setelah vaksin disuntikkan. “Tidak ada. Tidak ada keluhan, Alhamdulillah aman. Sejak disuntik sampai sekarang aman,” tuturnya saat ditemui sebelum meninggalkan Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk, Rabu (3/2).

Ia menegaskan, vaksinasi merupakan langkah yang aman dan halal untuk memutus rantai penularan Covid-19.

“Aman. Dan Halal,” tegasnya.

Kepala Kejaksaan Negeri Luwuk Banggai, Masnur, mengungkapkan hal senada. Ia mengaku, tidak merasakan reaksi negatif pada tubuhnya, akibat menjalani vaksinasi. “Alhamdulillah tidak ada keluhan. Tidak ada reaksi apa-apa, biasa saja. Insyaallah aman,” tuturnya.

Pun dengan Ketua DPRD Kabupaten Banggai, Suprapto, yang mengakui tidak merasakan efek samping atau reaksi berlebihan pada tubuhnya pascavaksin.

Vaksinasi tahap pertama itu, membuktikan bahwa segala narasi berlebihan tentang vaksinasi tidak terbukti.

“Buktinya saya aman-aman. Saya tidak mengalami gejala atau efek yang mengkhawatirkan,” ujarnya. Karena itu, ia berharap masyarakat yakin dengan upaya vaksinasi. Ditambah vaksin ini aman dan halal. “Jangan ragu lagi,” tambahnya.

Ketua Pengadilan Negeri Luwuk, Ahmad Shuhel Nadjir, mengatakan, tidak merasakan apa–apa pascavaksinasi.

“Saya biasa aja. Normal. Tidak merasakan apa-apa. Alhamdulillah aman,” ujarnya. Ia berharap upaya pemerintah melalui vaksinasi ini mendapatkan dukungan dari seluruh komponen bangsa, agar bisa menciptakan kekebalan komunitas, yang memutus rantai penularan virus korona baru SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.

“Yakin aman. Saya normal. Tidak apa-apa,” paparnya.

Dandim 1308/LB, Letkol Inf. Fanny Pantouw, juga menegaskan, bahkan 45 menit setelah vaksin disuntikkan ke lengannya, ia tidak merasakan apa pun yang mengkhawatirkan.

“Pening saja tidak. Aman, saya berharap masyarakat jangan percaya hoaks, dan yakin terhadap upaya pemerintah memutus rantai penularan,” tegasnya.

Kapolres Banggai, AKBP Satria Adrie Vibrianto, menyatakan, sangat bersyukur karena vaksinasi di daerah ini sudah dimulai. Ia bersyukur pelaksanaannya berjalan lancar, diikuti forkopimda, tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan.

“Alhamdulillah, kami sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa vaksinasi ini secara pribadi, tidak menyebabkan reaksi apa –apa. Sudah lebih dari 50 menit setelah disuntikkan, saya merasa justru segar. Lebih melegakan lagi, saya sekarang justru merasa sangat tenang, karena yakin lebih terjamin, lebih terbebas dari penyebaran virus korona baru,” ujarnya.

Ia menyatakan, vaksin yang disuntikkan terjamin keamanannya, karena sebelum disuntikkan vaksin itu dalam kondisi tersegel. “Vaksin yang disuntikkan vaksin resmi, Alhamdulillah aman, sehat, semoga nantinya masyarakat di Kabupaten Banggai begitu adanya,” tutur Satria.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Dr. Anang S Otoluwa, mengatakan, vaksinasi bagi yang memiliki tekanan darah tinggi, diminta untuk menenangkan diri lebih dahulu. Kemudian dites tekanan darah kembali, jika normal akan dilanjutkan dengan vaksinasi. Ia mengatakan, 30 menit setelah vaksinasi itu merupakan waktu tunggu terhadap segala kemungkinan reaksi atau efek samping dari vaksinasi yang dilakukan.

“Reaksi cepat itu bisa diketahui dalam 30 menit, dan alhamdulillah semua aman,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Banggai, Mustar Labolo, kemarin batal mengikuti vaksinasi. Ia mengaku, memutuskan tidak divaksin pada hari pertama itu karena mengalami tekanan darah tinggi. “Tekanan darah saya hari ini 150/100. Lagi flu. Saya nanti besok. Hari ini saya dipending,” paparnya.

Telah sejak lama tekanan darahnya bermain di 140/90. “Apalagi ini lagi flu, jadi saya tidak memaksakan diri, insyaallah besok sekalian mengontrol pelaksanaan vaksinasi hari kedua,” paparnya.

Selain unsur forkopimda, dari jajaran pemerintah daerah terdapat beberapa pejabat publik yang juga divaksinasi, yakni Kepala Pengadilan Agama, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BRSUD.

Kepala BRSUD Luwuk, dr. Yusran Kasim, mengatakan, selain 10 tokoh daerah, juga dilakukan kepada tenaga kesehatan. Untuk Nakes Rumah Sakit sebanyak 830-an orang, dipusatkan di rumah sakit, dan Nakes Dinas Kesehatan dilakukan di puskesmas.

“Jalan bersamaan,” paparnya.

Kepala Tim Vaksinator, dr. Veinels Christian Lomboan, Sp.S.,M.Kes, yang menyuntikkan  vaksin terhadap Bupati Banggai, Dandim 1308 LB, Kapolres Banggai dan Ketua DPRD, menjelaskan, setelah melakukan vaksinasasi, mereka diistirahatkan selama 30 menit. Itu untuk mengobservasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). “Untuk melihat apakah ada gejala yang timbul pascaimunisasi. Setelah itu bisa pulang,” ujarnya.

Pemantauan, kata dia, dilakukan selama 30 menit di lokasi vaksinasi, dan akan dilanjutkan pemantauan selama dua pekan.

“Masyarakat pun begitu nanti, akan dipantau untuk memantau kondisi mereka,” papar dokter spesialis syaraf ini. Ia mengatakan, penyuntikan vaksin kedua akan dilakukan 14 hari setelah vaksinasi pertama. (ris)