Banggai Brother’sBeritaOlahraga

Kasur Bukan Suvenir Atlit

Luwukpost.id — Panitia Pelaksana Pekan Olahraga Provinsi (Panpel Porprov) IX Sulawesi Tengah yang dilaksanakan di Kabupaten Banggai menuai kesuksesan penyelenggaraan.

Mengutip pernyataan Pidato Pembukaan Porprov IX Sulteng oleh Wakil Gubernur Ma’mun Amir beberapa waktu lalu, bahwa ada lima target kesuksesan Porprov IX Sulteng yang diharapkan tercapai, yakni, Sukses Penyelenggaraan, Sukses Prestasi, kemudian Sukses pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan sukses promosi daerah serta terakhir sukses pertanggungjawaban.

Keempat kesuksesan telah dicapai Panpel Porprov IX Sulteng yang diketuai Syafrudin Abbas ini dan diharapkan dapat merampungkan pertanggungjawaban sebagai target penyempurnaan lima capaian kesuksesan.

Mengenai pertanggungjawaban hampir semua bidang sibuk mempersiapkan administrasi termasuk laporan keuangan sebagai upaya menuju kesuksesan pertanggungjawaban.

Tak terkecuali bagian akomodasi dan inventarisasi kebutuhan atlit pada bidang LO atau penghubung atlit Porprov yang juga sibuk, saling sahut menyahuti, menanyakan dan melaporkan hasil pengecekan, untuk pengembalian inventarisasi perlengkapan yang dipakai para atlit kontingen Kabupaten lain.

“Pak Ismed (Koordinator LO Atlit Porprov,red) saya sudah cek, Kasur yang dipakai atlit yang menginap di Kecamatan Luwuk dan Luwuk Selatan dibawah (terbawa) atlit,” ujar Darmanto salah satu Panpel Porprov, Senin (19/12).

Kemudian ditanggapi Sekretaris Koni Banggai, Sugiarto Djanun dengan melemparkan pertanyaan. “Atlit dari Kabupaten mana? Biar saya telepon kontingennya.”

“Untuk kontingen yang menginap di wilayah Maahas kalau tidak salah Kabupaten Touna dan untuk di Kecamatan Luwuk, atlit Kabupaten Buol,” jawab Darmanto lagi.

Darmanto yang diklarifikasi Luwukpost.id menjelaskan bahwa, setelah dilakukan koordinasi bersama Lurah Maahas, kasur atlit yang berjumlah 92 itu tidak berada dilokasi.

Darmanto juga menerangkan, bahwa kasur yang digunakan kontingen atlit yang menginap di Kelurahan Simpong, Kecamatan Luwuk, masih ada akan tetapi belum semuanya terhitung.

Diduga kasur secara tidak sengaja terbawa karena dianggap bagian suvenir bagi atlit kontingen tersebut, selain boneka burung maleo maskot Porprov IX Sulteng.

Semoga dengan diketemukannya “Kasur bukan Suvenir Atlit” melengkapi capaian kesuksesan terakhir Porprov IX Sulteng yaitu sukses pertanggungjawaban. (Mjd)