DaerahLingkunganMetro

Gelombang Tinggi, Nelayan Engan Melaut

Luwuk, LUWUKPOST.ID – Akhir bulan Januari 2024 musim ombak mulai dirasakan para nelayan. Alhasil, mereka enggan turun melaut.

Pantauan awak media ini, pada Jumat (26/1) tinggi gelombang laut atau musim ombak pada akhir bulan Januari,  tampak terlihat di kompleks nelayan Maahas, Kelurahan Maahas, Banggai, Provinsi Sulteng.

Sebagian perahu nelayan yang sedang berjejer terparkir mengalami hantaman keras dari tingginya gelombang laut.

Fandi, salah seorang pemilik warung makan Kadompe Maahas, mengaku kondisi gelombang laut sudah mulai terjadi sejak empat hari ini.

“Namun, kondisi gelombang itu tampak tinggi sejak Jumat (26/2),” katanya.

Sebelumnya lanjut dia, tingginya gelombang air laut masih tampak biasa-biasa saja. Namun, memasuki hari keempat, gelombang kian tinggi menerpa tanggul bibir pantai.

Diperkirakan Fandi, musim ombak kali ini, kumungkinan memasuki tahun baru cina, seperti diketahui, bahwa setiap memasuki tahun, musim ini kerap terjadi.

“Mungkin karena sudah musim tahun baru Cina,” ucapnya.

Sementara itu, dampak dari tingginya gelombang, membuat para pelaku usaha atau warung makan merasa Sulit menemukan ketersediaan stok ikan.

Dikarenakan, para nelayan tak ada lagi yang mau turun melaut, lantaran kondisi cuaca atau musim ombak yang begitu tinggi. Sebab, mereka menilai resikonya cukup berbahaya.

Sulitnya menemukan ketersediaan stok, tak hanya dirasakan sejumlah warung makan saja, melainkan ikut dirasakan oleh para pengecer ikan keliling.

Seperti halnya, Sanusi, warga Desa Biak, Kecamatan Luwuk Utara, mengaku sulit menemukan ikan akibat gelombang tinggi.

Meskipun kata dia, sudah keliling di beberapa wilayah atau desa, namun hasilnya tetap sulit atau susah menemukan ikan.

“Iyah susah, bahkan so keliling dari Desa Bunga sampai Desa Kayutanyo,” seru dia. (asw).