Review

Resensi Buku

Judul Buku      : 1984

Penulis              : George Orwell  

Penerbit            : Bentang Pustaka

Tahun Terbit        : 2014

Tebal Halaman   : 390

Agung Saadjat
Agung Saadjat

1984 pertama kali diterbitkan tahun 1949 beberapa bulan sebelum kematian penulisnya.

Saya pertama kali dipertemukan dengan buku ini tanpa sengaja, ketika bertamu ke rumah seorang penulis beberapa waktu yang lalu.

Butuh beberapa bulan untuk menjelajahi seluruh halaman buku. Saya melakukannya dengan rasa malas. Tetapi akhirnya, sungguh menegangkan saat melahap setiap kata dengan kadar panas lebih banyak.

Saya pun tertantang, ingin menemukan sebuah kunci atau jawaban untuk semua “mengapa” yang mengejutkan saya.

Mengapa dunia yang dideskripsikan begitu mirip dengan dunia milik kita? Bagaimana kita bisa sejauh ini?

Sebelumnya saya agak bingung, apakah saya harus mengulas buku ini atau tidak. Buku lama ini tentu saja sudah “menjalani” banyak penjelajahan waktu: dibaca dan ditulis.

Ia klasik dan pasti klasik tetaplah klasik. Tapi kemudian saya memikirkan itu, mengapa tidak saya lakukan saja.

Toh saya menyukai bukunya, apa salahnya jika saya meresensi kembali dan berbagi ketakutan.

Buku ini diterbitkan pada tahun 1949 oleh George Orwell, buku terakhir sebelum kematiannya. Ditulis secara sederhana dan efektif, mudah untuk dipahami.

Latar belakang historinya diatur tahun 1984, masa depan distopia. Saat dunia telah dibagi menjadi 3 negara besar, dan terus menerus dalam keadaan konflik satu sama lain. Dikendalikan Big Brother, sebuah kontrol otoriter dijalankan.

Semua warga terus menerus dipantau melalui layar TV dan mikrofon di rumah mereka, bukan hanya menonton tindakan mereka tetapi merasuki ke pikiran mereka juga. Orang-orang dimanipulasi, dan tentu saja ketakutan  masuk di dalamnya.

Seorang protagonis, Winston Smith tokoh utama dalam buku, yang bekerja di Kementrian Kebenaran.

Sehari-hari bekerja untuk mengarahkan informasi lama agar sesuai dengan kebutuhan agenda Big Brother.

Meskipun dia tahu kesalahan apa yang terjadi, dia tetap melakukannya, dia telah dibesarkan seperti itu.

Tapi kemudian dia mulai mempertanyakan semuanya. Winston mulai mendokumentasikan semua ke dalam buku harian secara diam-diam.

Dia mulai berpikir merencanakan sesuatu untuk melawan.

Menurut saya ketika anda mulai membaca 1984, butuh waktu untuk mencerna hal-hal lebih dalam.

Sesuatu yang dalam beberapa waktu tidak terasa nyata, tetapi ketika anda membayangkan diri anda terlibat langsung ke dalam keadaan seperti itu, maka anda mulai meramalkan keadaan masa depan.

Saya mengambil contoh seperti Korea Utara misalnya, pasti kita sudah membayangkan Korut seperti apa?  Semuanya mulai masuk akal.

Bagaimana semua orang dimanipulasi sebagai mesin massa, dibuat untuk berpikir dengan cara tertentu, panggilan telefon dipantau, semua serba didikte dan tidak ada kebebasan tersisa.

Semoga Negara ini tidak termasuk ramalan si Orwell.

1984

Buku ini merupakan respresentasi besar masa depan, yang mungkin atau tidak mungkin akan terjadi, dan kita mungkin saja akan menyaksikan itu.

Buku Orwell akan lebih baik jika berjudul 2084, maksud saya siapa yang tahu apa yang terjadi dimasa mendatang.

Jika tidak, buku ini jadi buku yang tepat untuk menginvestasikan waktu anda. Buku ini akan membuka dimensi berpikir yang berbeda, tentang bagaimana anda melihat kenyataan dan hal di sekitar 1984 hadir sebagai teriakan keras di telinga anda. (*)