BeritaBreaking NewsDaerahHeadlinesLokalMetro

Emak-emak Semprot PT.KFM : Jalan desa dipakai aktivitas perusahaan, penyebab Laka

LUWUK POST — Beredar video viral berdurasi 01.36 detik yang memperlihatkan rekaman amatir, seorang emak-emak menyemprot atau memarahi sambil menyampaikan komplain kepada sejumlah pekerja perusahaan PT. KFM di pos keamanan perusahaan itu.

Video viral yang sampai Hari Jumat, pukul 05.00 Wita telah mendapatkan 10,5 Ribu tayangan dan 136 kali dibagikan serta mendapatkan puluhan tanggapan itu, pertama kali di peroleh Luwuk Post melalui WAG pada Kamis (10/5/2023). Menampilkan rekaman video, seorang emak-emak yang membawa korban diduga mengalami kecelakaan tunggal karena melewati jalan umum, penuh becek akibat telah di lalu-lalangi sejumlah kendaraan perusahaan saat melakukan aktivitas pengangkutan ore nicel PT. KFM. Sebagaimana yang tertulis dalam keterangan unggahan akun @Refli Junior.

Emak-emak tersebut mengaku berasal dari Desa setempat tepatnya, di Desa Longgolian, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai.

“Saya warga Desa Longgolian dan dia (korban Laka tunggal) dari Desa/Kelurahan Matabas,” jawab emak tersebut kepada petugas PT. KFM di pos security.

Emak-emak itu mengaku telah beberapakali menyampaikan komplain agar jalan yang dipakai perusahaan dirawat, atau di adakan pemeliharaan sebab dipenuhi limbah nikel.

“Berapakali saya ke sini menyampaikan, tolong dibersihkan debu di jalan karena sudah banyak korban laka tunggal di jalan tersebut. Ini kasian(sambil menunjuk korban), untung anaknya tidak apa-apa,” keluhnya sambil membandingkan dengan menyebut salah satu perusahaan gas yang dinilai taat prosedural, yang membangun jalan untuk aktivitas perusahaan. Tidak menggunakan jalan umum sebagai aktivitas perusahaan.

“Suami saya pernah bekerja di perusahaan gas di Moilong, mereka membangun jalan sendiri, tidak memakai jalan umum,” protesnya.

Para pekerja PT KFM yang bertugas di pos keamanan terlihat sibuk menelpon atasannya.

Klarifikasi Kades Tuntung, Maryono Yusuf

Kepala Desa Tuntung, Maryono Yusuf

Permintaan klarifikasi dan penelusuran Luwuk Post atas kejadian tersebut kepada salah satu Kepala Desa di Kecamatan Bunta, yakni Kades Tuntung, Maryono Yusuf.

Melalui pesan whatsapp Jumat (11/5/2023), Maryono membenarkan kejadian itu. Dan perusahaan yang disebut PT KFM adalah PT. Koninis Fajar Mineral.

“Iya di Bunta. Saya mengetahui video itu dengan jelas setelah kemarin sore 4 orang masyarakat mendatangi kantor Desa Tuntung, atas nama ibu Endang warga Longgolian dan ibu Yanti warga Matabas, ditemani dua orang warga lainnya,” terang Maryono.

Kejadian dalam video itu, lokasinya di jalan trans Sulawesi, Desa Tuntung tepatnya di Dusun 1.

“Jalan tersebut juga dijadikan jalur lintas oleh pihak perusahaan (PT. KFM) dari tempat pengerukan material nikel yang diangkut ke pelabuhan khusus juga yang katanya izinnya milik perusahaan tersebut,” bebernya.

“Sekira antara pukul 16-17:00 Wita, ibu Endang dan ibu Yanti melaporkan keberatannya terhadap PT. KFM dikantor kami (Pemdes Tuntung),” tambahnya lagi.

Lebih lanjut dijelaskannya, Laka yang menimpa mereka karena pada sehari sebelumnya ada kelalaian pihak perusahaan karena turut menjadi pengguna jalan transsulawesi dan membuat kondisi jalan jadi basah dan licin, juga ditambah mengabaikan tumpukan material tanah yang memenuhi lajur dan jalur lintas jalan trans Sulawesi.

“Setelah memenuhi syarat pembuatan laporan yang bersangkutan kami juga kedatangan pihak PT KFM yang menyampaikan siap bertanggung jawab, namun saat korban laka meneruskan laporan warga secara tertulis, pihak perusahaan meminta untuk mendokumentasi laporan warga tersebut dan kami tidak mengizinkannya, hari ini kami akan proses laporan warga tersebut,” tutup Kades. (Red)