Daerah

GM PLN Suluttenggo Temui Pak Gubernur, Bicarakan Elektrifikasi Sulteng

Kunjungan GM PLN Suluttenggo di kantor Gubernur Sulteng, guna membahas persoalan listrik di Sulteng, Kamis (1/10). [Foto Humas Pemprov Sulteng]
Kunjungan GM PLN Suluttenggo di kantor Gubernur Sulteng, guna membahas persoalan listrik di Sulteng, Kamis (1/10). [Foto Humas Pemprov Sulteng]
PALU, LUWUK POST-Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola MSi menerima dua tamu penting dari PLN Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo, Kamis (1/10).

Dua tamu penting itu General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Suluttenggo, Loe Basuki dan  General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkit dan Penyaluran, Suroso Isnandar.

Keduanya membahas tentang elektrifikasi di Sulteng termasuk diantaranya elektrifikasi di Morowali dan kabupaten Banggai.

Jumlah sambungan listrik baik rumah tangga maupun industri atau elektrifikasi di Sulteng, kata Leo Basuki, sudah mencapai 98 persen.

Dengan rasio elektrifikasi 98 persen, maka kemampuan daya listrik dari pembangkit yang ada di Sulteng mampu untuk membuka sambungan baru skala industri.

“Desa-desa sudah elektrifikasi dan selanjutnya PLN akan mendukung percepatan pembangunan Sulawesi Tengah karena kecukupan daya saat ini sangat memadai untuk industri,” kata Leo Basuki.

Sementara itu, Suroso Isnandar menyampaikan bahwa tol listrik Sulawesi Tengah wilayah timur dan wilayah barat sudah terkoneksi dengan baik.

Tol listrik yang dimaksud ialah saluran udara tegangan menengah, tinggi dan tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang melintasi kawasan. Dari wilayah barat membentang dari Makassar, Mamuju, Topoyo dan Pasang Kayu dengan Daya 500 MW.

Selanjutnya Parigi juga akan ditambah jalur Pasokan dengan adanya pengembangan tambak di wilayah Parigi .

Demikian juga di Banggai Luwuk ke arah Toili akan dibangun saluran udara. Di wilayah itu terdapat dua Lokasi tanah pemerintah provinsi Sulteng untuk tempat pembangunan gardu.

Sementara itu, Longki menanggapi dari 98 persen elektrifikasi di Sulteng, beberapa daerah yang belum teraliri listrik yaitu desa terpencil dan terluar serta pegunungan, diantara termasuk Banggai Kepulauan.

“Dan permintaan PLN tentang hibah tanah untuk pembangunan Gardu PLN di Banggai pasti disetujui. Silakan dibuat permohonannya,” kata Longki.

Longki juga meminta PT PLN untuk meningkatkan jaringan dan daya untuk memenuhi kebutuhan industri di Morowali dan Morowali Utara.

“Dan alangkah baiknya dibangun jaringan bawah laut dan demikian juga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dapat terealisasi,” kata Longki. (bas)